Cara Pembuatan Proposal Penelitian Akhir - skripsi man (dulrohman webs)

Senin, 28 November 2016

Cara Pembuatan Proposal Penelitian Akhir

Berikut ini adalah susunan paragraf dan ide serta gagasan dari proposal penelitian akhir


A.  Maksud Proposal Penelitian

Setelah Anda membaca, memahami dan mempunyai sebertik gagasan, maka langkah berikutnya adalah menulis proposal. Proposal berasal dari kata propose yang artinya mengajukan. Istilah proposal berarti ajuan penawaran berupa gagasan, ide dan pemikiran kepada pihak lain untuk mendapatkan dukungan, persetujuan, izin dan sebagainya.

Gagasan tentang penelitian yang Anda buat, harus diajukan kepada pihak fakultas, dalam hal ini jurusan Anda, untuk mendapat persetejuan dan bimbingan. Proposal mempunyai arti penting bagi seseorang yang hendak membuat skripsi, Karena dengan langkah ini akan dapat diketahui bentuk penelitian, perkiraan proses dan prediksi hasil skripsi yang akan dikehendaki. Pada dasarnya suatu skripsi dibuat mengandung tiga syarat utama, yaitu mempunyai tujuan, terencana dan sistematis. Berikut ini secara ringkas akan dibahas isi proposal skripsi.

Proposal skripsi di samping  bermanfaat  bagi efektivitas  dan  efisiensi, juga dapat dijadikan cirri di masing-masing Perguruan Tinggi. Masing-masing universitas dan   jurusan   memiliki   standar   yang   sudah   membudaya.   Biasanya   terdapat perbedaan-perbedaan sederhana, terutama dalam kaitannya dengan sistematika. Mengapa harus berbeda? Karena masing-masing disiplin ilmu menuntut standar keilmiahan yang berbeda.


B.  Bagian Awal


Proposal Skripsi/Tesis tidak perlu terlalu tebal. Yang lebih ditekankan adalah ketepatan dalam perumusan masalah, tujuan penelitian serta metodologi yang digunakan. Biasanya, proposal hanya 10-20 halaman. Usulan penelitian terdiri dari 3 bagian yaitu: bagian awal, bagian utama, dan bagian akhir.
Bagian awal terdiri dari halaman judul dan halaman pengesahan usulan penelitian. Halaman judul memuat: judul, maksud usulan penelitian, lambang universitas, instansi yang dituju dan waktu pengajuan
a.  Judul penelitian
b.  Maksud  usulan  penelitian.  Maksud  usulan  penelitian  ialah  oleh  siapa usulan penelitian itu diajukan.
c. Lambang Universitas. Misalnya Lambang Universitas Gadjah Mada Yogyakarta, Universitas Negeri Yogyakarta, Universitas Islam Negeri dan sebagainya.
d. Nama Anda. Nama Anda ditulis lengkap, tidak boleh disingkat dan di bawahnya dicantumkan nomor mahasiswa.
e.  Instansi yang berkaitan. Instansi yang berkaitan ditulis lengkap. Contoh: Fakultas Ekonomi, Program Studi Manajemen, Universitas Gadjah Mada.
f.    Waktu pengajuan. Waktu pengajuan ditunjukkan dengan menulis bulan dan tahun pengajuan usulan penelitian.


Sedangkan halaman  pengesahan berisi:  judul penelitian,  nama  mahasiswa beserta nomor mahasiswa, persetujuan dosen ialah persetujuan dosen pembimbing skripsi satu dan dosen pembimbing dua lengkap dengan tanda tangan dan tanggal persetujuan serta NIP/NIK.


C.  Latar Belakang

Pada   bagian   latar   belakang   masalah   ini   diuraikan   tentang   apa   yang mendorong seorang mahasiswa untuk mengangkat suatu masalah. Suatu fenomena dapat  dipandang  sebagai  masalah  bilamana terdapat  suatu kesenjangan  antara sesuatu yang diingkan dengan realitas saat penelitian dilakukan. Pada bagian ini pun  dijelaskan  situasi  dan  kondisi  yang  melatarbelakangi  terjadinya  masalah tersebut.
Latar Belakang Permasalahan merupakan penjelasan fenomena yang diamati dan menarik perhatian peneliti dan bukan merupakan alas an pemilihan judul. Latar Belakang Penelitian apabila memungkinkan dapat didukung oleh data penunjang, yang dapat digali dari sumber utama dan/atau sumber kedua seperti Biro Pusat Statistik, hasil penelitian terdahulu, jurnal dan internet. Apabila perusahaan sebagai sumber utama belum menyajikan laporan keuangan, misalnya rasio keuangan (financial ratio), maka dalam Latar Belakang Penelitian disajikan minimal 3 periode atau tahun.

D.  Rumusan dan Ruang Lingkup Masalah

Tahap ini adalah kegiatan mencari sebanyak-banyaknya permasalahan. Rumusan permasalahan ini berdasarkan pada masalah pokok yang terdapat pada bagian   Latar   Belakang   Masalah   di   atas.   Masalah-masalah   yang   hendak dikemukakan pada bagian ini dirumuskan dalam kalimat pertanyaan yang singkat dan sederhana.

Rumusan permasalahan disajikan secara singkat dalam bentuk kalimat Tanya, yang isinya mencerminkan adanya permasalahan yang perlu dipecahkan atau yang perlu untuk dijawab. Rumusan permasalahan merupakan inti penelitian, sehingga bisa dipakai pertimbangan menyusun judul dan hipotesis.
Batasan masalah mempunyai kaitan erat dengan perumusan masalah. Belum tentu masalah-masalah yang telah diidentifikasi dapat diteliti. Keterbatasan yang dimiliki  mahasiswa  memungkinkan  masalah-masalah  yang  telah  diidentifikasi  itu tidak  dapat  diteliti  semuanya  namun  hanya  sebagian  saja.  Bahasa  lain  untuk batasan masalah ini adalah ruang lingkup. Bila Anda memiliki keterbatasan dalam waktu,  pemikiran,  data  dan  beaya,  maka  sempitkanlah  ruang  lingkup  penelitian Anda, agar Anda bisa berbicara banyak dari suatu bahasan yang sempit. Manfaat lain apabila Anda membahas tema yang sempit adalah kupasan Anda nantinya sangat rapat sehingga tidak akan banyak kerepotan dalam mempertahankannya di depan dewan peguji.


E.  Landasan Teori

Landasan teori merupakan pisau analisis atau paradigma yang akan Anda gunakan untuk mengupas masalah yang tersaji di meja penelitian. Landasan teori digunakan dalam penelitian kualitatif maupun kuantitatif. Sebagai, contoh misalnya Anda seorang mahasiswa ilmu sastra dan Anda akan membedah suatu novel, maka banyak teori yang dapat Anda gunakan, yakni teori struktural, teori interrelatisitas, teori kelas, teori gender dan sebagainya.

Hal ini tergantung pada kecenderungan utama novel itu dan penguasaan teori Anda. Teori ibaratnya pisau untuk membelah roti. Jika Anda menggunakan pisau yang   tepat   dan   menggunakannya   secara   tepat   pula,   maka   hasilnya   akan memuaskan. Dalam bagian akhir dari bab analisis landasan teori kadang-kadang telah dikemukakan apa hasil yang diharapkan dari pengetasan hipotesis yang diajukan.   Hasil   ini   ,masih   bersifat   teoritik,   berdasarkan   anggapan-anggapan kemungkinan terbesar atau the most probable assumptions. Implikasi praktisnya, jika anggapan itu benar, akan berbicara dengan sendirinya.
Untuk  bisa  menyelesaikan  bab  ini  sebaik-baiknya,  ketekunan  mambaca sumber-sumber bahan yang akan dijadikan referensi tidak dapat dihindari. Bab yang merupakan kunci pokok ini tidak mungkin diselesaikan secara tergesa-gesa. Mahasiswa yang rajin sebenarnya telah mempunyai bekal “watak” yang cukup berharga dan bekal bahan yang cukup banyak apabila ia sudah mulai mempunyai catatan-catatan  dari  bacaan-bacaan  dan  katakanlah  setahun  duatahun  yang lampau. Ketekunan membaca, mengikuti kuliah, berdiskusi dan membuat catatan- catatan dari itu semua merupakan kelengkapan dari proses pendidikan mahasiswa yang mencapai puncaknya pada saat ia mempersiapkan diri menyusun skripsi atau tesisnya.

Kerangka teori sebaiknya menggunakan acuan yang berhubungan dengan permasalahan yang diteliti dan acuan-acuan yang berupa hasil penelitian terdahulu. Cara penulisan dari subbab yang lain harus tetap mempunyai keterkaitan yang jelas dengan  memperhatikan  aturan  penulisan  pustaka.  Penulisan  nama  pengarang dalam Endnotes atau Footnotes yang bersumber dari kepustakaan tidak perlu mencantumkan gelar akademik.

Untuk memperoleh hasil penelitian yang baik, studi pustaka harus memenuhi prinsip kemutakhiran dan keterkaitannya dengan permasalahan yang ada. Apabila menggunakan literatur dengan beberapa edisi terbaru, jika referensi tidak terbit lagi, referensi tersebut adalah terbitan terakhir. Dan bagi yang menggunakan Jurnal sebagai referensi pembatasan tahun terbitan tidak berlaku.Semakin banyak sumber bacaan, semakin baik, dengan jumlah minimal 10 (sepuluh) sumber, baik dari teks book atau sumber lain misalnya jurnal, artikel dari majalah, Koran, internet dan lain-lain. Pedoman kerangka teori di atas berlaku untuk semua  jenis  penelitian.  Dalam  rangka  teori,  peubah  dicantumkan  sebatas  yang diteliti dan dapat dikutip dari dua atau lebih karya tulis/bacaan.

Teori bukan merupakan pendapat pribadi, kecuali pendapat tersebut sudah ditulis  di  buku  yang  telah  terbit.  Pada  akhir  kerangka  teori  bagi  penelitian korelasional disajikan model teori, model konsep (apabila diperlukan) dan model hipotesis pada subbab tersendiri, sedangkan penelitian studi kasus cukup menyusun Model teori dan beri keterangan. Model teori dimaksud merupakan kerangka pemikiran  penulis  dalam  penelitian  yang  sedang  dilakukan.  Kerangka  itu  dapat berupa kerangka dari ahli yang sudah ada, maupun kerangka yang berdasarkan teori-teori pendukung yang ada. Dari kerangka teori yang sudah ada disajikan dalam sebuah skema, harus dijabarkan jika dianggap perlu memberikan batasan-batasan, maka asumsi-asumsi harus dicantumkan.


F.  Tujuan dan Manfaat Penelitian


Dalam bagian ini disebutkan secara spesifik tujuan yang ingin dicapai. Tujuan penelitian selaras dengan rumusan masalah atau dengan kata lain dapat menjawab pertanyaan penelitian. Tujuan peneletian merupakan sasaran yang hendak dicapai oleh peneliti sebelum melakukan penelitian dan mengacu pada permasalahan. Cara pengungkapan tujuan penelitian yang umumnya diawali dengan kalimat, “Tujuan peneliti adalah untuk……… atau penelitian ini bertujuan untuk…….. …..” dan sebagainya.
Sedangkan bagian manfaat penelitian adalah apa yang diharapkan dari hasil penelitian tersebut. Manfaat penelitian mencakup dua hal yaitu: Kegunaan dalam pengembangan ilmu atau maanfaat di bidang teoretis dan manfaat di bidang praktik.


G.  Hipotesis Penelitian.

Hipotesis adalah suatu dugaan jawaban yang paling memungkinkan walaupun masih harus dibuktikan dengan penelitian. Dugaan jawaban sementara ini pada prinsipnya  bermanfaat  membantu  mahasiswa  agar  proses  penelitiannya  lebih terarah. Hipotesis dirumuskan dalam kalimat pernyataan.


H.  Metode Penelitian

Suatu penelitian dapat berhasil dengan baik atau tidak tergantung dari data yang diperoleh. Kualitas suatu penelitian juga didukung pula oleh proses pengolahan yang dilakukan. Oleh sebab itu, variabel yang dipergunakan, alat-alat pengumpulan data, desain penelitian, dan alat-alat analisis serta hal-hal yang dianggap pelu dalam penelitian harus tersedia. Metode penelitian dianggap paling penting dalam menilai kualitas hasil penelitian. Keabsahan suatu penelitian ditentukan oleh metode penelitian.

oleh : AliemarZ

Tidak ada komentar:

Berita Viral Terkini