2013 - skripsi man (dulrohman webs)

Senin, 23 September 2013

September 23, 2013

Kecerdasan Emosional

by
Kecerdasan Emosional


Kecerdasan Emosional

Pada bagian ini akan dibahas tentang struktur otak manusia, wilayah kecerdasan emosional dan pengembangan kecerdasan emosional.

1.    Struktur Otak manusia

Salah satu aspek penting yang harus dimiliki oleh seorang yang menaruh minat besar terhadap upaya pengembangan kecerdasan emosional adalah pengetahuan mengenai struktur dasar otak manusia yang berhubungan dengan kecerdasan. Berdasarkan pengetahuan ini, seorang dapat secara efektif menentukan tindakan dalam memanipulasi lingkungan yang akomodatif bagi  optimalisasi interakasi menkanisme otak dengan stimulus yang diterimanya.

Bobbi DePorter & Mike Hernacki dalam buku Quantum Learning menjelaskan dengan cukup baik petunjuk bagi orang awam tentang otak manusia. Otak manusia adalah massa protoplasma yang paling kompleks yang pernah dikenal dialam semesta. Organ ini terdiri dari tiga bagian dasar, masing-masing dengan struktur saraf tugas-tugas tertentu, yang oleh Dr. Paul Mo Lean disebut "otak triune"1. Ketiga bagian tersebut adalah : batang atau otak reptil, sistem limbik atau otak mamalia dan neokorieks.

Otak reptil merupakan komponen kecerdasan terendah yang bertanggung jawab atas fungsi-fungsi motoris-sensoris, berkaitan dengan pengetahuan tentang realitas fisik yang berasal dari panca indra. Otak mamalia (sistem limbik) terletak di bagian tengah otak mengelilingi otak reptil, bertanggung jawab atas fungsi-fungsi emosional dan kognitif serta pengaturan bioritme seseorang, seperti pola tidur, lapar, haus, tekanan darah, gairah seksual , dan metabolisme dalam tubuh. Dalam mekanisme  yang terjadi pada sistem limbik inilah kecerdasan emosional (EQ=Emotion Quotient) seseorang ditentukan. pusat terjadinya kegiatan emosional terletak pada pusat limbik yang disebut amigdala. Sedangkan Neokorteks terbungkus disekitar bagian atas dari sisi-sisi sistem limbik, yang membentuk 80% dari seluruh materi otak dan merupakan pusat bersemayamnya kecerdasan rasional atau kecerdasan Intelektual (IQ).

Menurut Dr. Jalaludin Rakhmat (1999) kecerdasan emosi sangat mempengaruhi manusia dalam mengambil keputusan. Bahkan tidak ada sama sekali keputusan yang diambil manusia murni dari pemikiran rasional karena seluruh keputusan manusia memiliki warna emosional. 2

Daniel Goleman dalam bukunya  mengungkapkan bagaimana otak itu tumbuh. Otak manusia dengan berat kurang lebih satu setengah kilo gram terdiri atas sel-sel dan cairan saraf. Bagian otak paling primitif adalah batang otak yang mengelilingi ujung atas sum-sum tulang belakang. Akar otak ini mengatur iungsi-fungsi dasar kehidupan seperti bernapas dan metabolisme organ-organ lain. Juga mengendalikan reaksi dan gerakan dengan pola yang sama. Otak primitif ini merupakan serangkaian regulator yang telah diprogram untuk menjaga agar tubuh berfungsi sebagaimana mestinya dan bereaksi dengan cara yang tidak membahayakan kelangsungan hidup.3

Dan akar yang paling primitif ini, yaitu batang otak, terbentuk pusat emosi. Dan wilayah emosi mi berkembanglah otak berpikir (The thinking brain) atau "neokorteks", yaitu bonggol besar jaringan berkerut-kerut yang merupakan lapisan paling atas. Fakta bahwa otak berfikir tumbuh dan wilayah otak emosional mengungkapkan banyak hal tentang hubungan antara pikiran dan perasaan. Otak emosional sudah ada jauh sebelurn ada otak rasional.

Akar kehidupan emosional kita yang paling kuno adalah indra penciuman (Lobus olfaktori) yaitu sel yang menerima dan menganalisis bau. Dan lobus olfaktori, mulailah berkembang pusat-puat emosi primitif yang akhirnya tumbuh cukup besar rnelingkupi bagian atas batang otak. Dalam tahap-tahap awalnya, pusat olfaktori ini hanya terdiri atas lapisan-lapisan tipis neuron yang berfungsi menganalisis bau-bauan. Satu lapisan sel bertugas menerima bebauan dan memilahnya menjadi katagori yang cocok. Lapisan kedua sel mengirirn pesan-pesan refleksi ke seluruh sistem saraf untuk memberi tahu tubuh, apa yang harus di lakukan: menggigit, meludah, mendekati, lan, mengejar.

Muncul lapisan baru yang penting pada otak ernosional, lapisan-lapisan mi mengelilingi batang otak; bagian mi disebut sitem 'limbik" (dan bahasa Latin "Limbus" yang berarti "cin-cin"). Sewaktu sitem limbik itu tumbuh, sistem tersebut mempertajam otak untuk pembelajaran dan ingatan. Bagian saluran limbik dan dasar rudirnenter neokorteks disebut "Rhinencephalon", secara harfiah berarti "otak hidung" yang berfungsi membedakan yang baik dengan yang buruk.

 Otak mengalami pertumbuhan luar biasa, sejumlah lapisan sel otak baru ditambahkan ke atas dua lapisan tipis korteks -- bagian yang merencanakan, memahami apa yang diindra dan mengatur gerakan — untuk membentuk neokorteks. Neokorteks merupakan tempat pikiran; neokorteks mernuat pusat-pusat yang mengumpulkan dan memahami apa yang diserap oleh indra.

Neokorteks memungkinkan penyesuaian yang tepat. Kemampuan untuk mempertahankan kelangsungan hidup itu disebabkan oleh bakat neokorteks untuk menyusun strategi, perencanaan jangka panjang dan kemampuan mental lainnya. Neokorteks menambahkan pada perasaan apa yang kita pikirkan tentang perasaan itu. Pada bagian ini memungkinkan bertambahnya nuansa-nuansa pada kehidupan emosional. Pemahaman terhadap struktur otak ini memiliki implikasi terhadap sistem maupun pola belajar individu.

2. Wilayah Kecerdasan Emosional

Pemahaman bagian ini dimulai dengan pengertian emosi, kecerdasan emosional menurut Peter Salovey dan Robert K. Cooper & Ayman Sawaf :

a.    Pengertian Emosi
Dalarn bahasa Latin, emosi dijelaskan sebagai " jiwa yang menggerakkan kita". Emosi  berlaku sebagai sumber energi, otentisitas dan semangat manusia yang paling kuat dan dapat memberikan sumber kebijakan intuitif Pada kenyataannya, perasaan memberikan informasi penting dan berpotensi rnenguntungkan setiap saat, menyalakan kreativitas, membuat kita jujur pada diri sendiri, menjalin hubungan saling mernpercayai, memberikan panduan bagi hidup dan karir, menuntun kita ke arah yang tidak terduga dan rnalah dapat
rnenyelarnatkan diri kita dari kehancuran. 6

Suatu pandangan yang berlawanan dengan cara berpikir konvensional, emosi tidak dianggap sebagai penghambat dalam hidup kita, melainkan sebagai sumber kecerdasan kepekaan, kedermawanan, bahkan kebijaksanaan. Emosi tidak bertentangan dengan pertimbangan dan penalaran yang baik.

Bahkan emosi bisa mengilhami dan rnenghidupkan pertimbangan dan penalaran yang baik. Emosi seperti halnya tubuh dan pikiran, berisi semua riwayat kita, semua yang kita alami, pemahaman yang mendalam tentang hidup kita. Emosi meliputi perasaan tentang siapa kita dan memasuki sistem kita dalam wujud energi. Energi bersifat mengalir. Energi inilah sumber utama pengaruh dan kekuasaan. Emosi tersusun dan energi yang terus mengalir dalam diri kita, terus menggerakkan sejumlah proses mendalam yang mempengaruhi setiap aspek kehidupan. Emosi rnenyulut kreativitas, kolaborasi, inisiatif dan transformasi. Emosi ternyata juga salah satu kekuatan penggerak . 7
Josh Hammond, presiden American Quality Foundation dalam buku Robert K. Cooper  & Ayman Sawaf ; mendefinisikan emosi sebagai sesuatu yang mernpunyai makna penting (high-performance) hampir pada semua perusahaan terkermuka. Makna emosi sebagai berikut :

Makna Konvensional
Makna High-Performance
Lambang kelemahan
Tidak boleh ada dalam bisnis
Harus dihindari
Membingungkan
Harus dipisahkan
Menghindari orang emosional
Hanya pikiran yang diperhatikan
Menggunakan kata-kata tanpa emosi
Lambang kekuatan
Penting dalam bisnis
Emosi memicu semangat bekerja
Memperjelas
Harus dipadukan
Mencari orang yang emosional
Emosi harus didengarkan
Menggunakan kata-kata emosional

Berdasarkan penelitiannya yang terakhir, Robert K. Cooper rnenambahkan sebagai berikut:
Makna Konvensional
Makna High-Performance
Menggangu penilaian yang baik
Mengalihkan perhatian kita
Tanda kerentanan
Menghalangi atau memperlambat penalaran
Menghalangi mekanisme kontrol
Memperlemah sikap-sikap yang sudah baku
Menghambat aliran data objektif
Merumitkan perencanaan manajemen
Mengurangi otoritas
Penting untuk penilaian yang baik
Memotivasi kita
Membuat kita nyata dan hidup
Mendorong atau mempercepat penalaran
Membangun kepercayaan dan keakraban
Membangkitkan nilai-nilai etika
Menyediakan informasi dan umpan balik yang vital
Memacu kreativitas dan inovasi
Mendatangkan pengaruh tanpa otoritas


b.    Pengertian Kecerdasan emosional

Banyak para ahli yang mengemukakan pengertian kecerdasan emosional, diantaranya Peter Salovey dan Robert K. Cooper & Ayman Sawaf.

1)    Pendapat Peter Salovey

Istilah "kecerdasan emosional" pertama kali dilontarkan pada tahun 1990 oleh psikolog Peter Salovey dan Harvard University dan John Mayer dari University of New Hampshire. Kecerdasan ini berhubungan dengan kualitas-kualitas antara lain: empati, rnengungkapkan dan mernahami perasaan, mengendalikan arnarah, kemandirian, kemampuan rnenyesuaikan diri, disukai orang lain, kemampuan memecahkan masalah, ketekunan, kesetiakawanan, keramahan dan sikap hormat .

Kualitas-kualitas tersebut di atas selanjutnya dikelompokkan oleh Salovey ke dalam lima wilayah utama:
a.      Mengenali emosi diri;
Wilayah ini merupakan dasar kecerdasan emosi. Penguasaan seseorang akan hal mi akan memiliki kepekaan atas pengambilan keputusan-keputusan masalah pribadi.
b.      Mengelola emosi;
Kecerdasan ernosi seseorang pada bagian ini ditunjukkan dengan kemajuan untuk menghihur diri sendiri. melepaskan kecemasan, kemurungan, atau ketersinggungan sehingga dia dapat bangkit kembali dengan jauh lebih cepat dan kemerosotan dan kejatuhan dalam kehidupan.
c.      Memotivasi diri sendiri ;
Kecerdasan ini berhubungan dengan kemampuan seseorang dalam membangkitkan hasrat, rnenguasai diri, menahan diri terhadap kepuasan dan kecemasan. Keberhasilan  dalam wilayah ini akan menjadikan seseorang cenderung jauh lebih produktif dan efektif dalam hal apa pun yang mereka kerjakan.
d) Mengenali emosi orang lain;
Berkaitan erat dengan empati, salah satu kecerdasan, emosional yang merupakan "keterampilan bergaul" dasar. Orang yang empatik lebih mampu menangkap sinyal-sinyal sosial yang tersembunyi yang mengisyaratkan apa-apa yang dibutuhkan atau dikehendaki orang lain.
e) Membina hubungan,
Seni membina hubungan, menuntut kecerdasan dan keterampilan seseorang dalam mengelola emosi orang lain yang sangat diperlukan untuk menunjang, popularitas, kepemimpinan dan keberhasilan antar pribadi.
Tentu saja kemampuan orang berbeda-beda dalam wilayah-wilayah di atas. Seseorang rnungkin sangat terampil dalam menangani kecemasan diri sendini misalnya, tetapi mengalami kerepotan meredam kemarahan orang lain. Tetapi karena karakteristik otak yang sangat plastis — mudah dibentuk melalui belajar — maka kekurangan-kekurangan dalarn kecerdasan dan keterampilan emosional dapat diperbaiki sampai ke tingkat yang setinggi-tingginya di mana masing-masing wilayah menampilkan bentuk kebiasaan dan respons yang dapat dikernbangkan. Kelirna wilayah emosi di atas dapat dijadikan orang tua sebagai kerangka dalam memfasilitasi perkembangan kecerdasan emosional anak.

2) Pendapat Robert K. Cooper & Ayman Sawaf
Kecerdasan emosional menuntut kita untuk belajar mengakui dan menghargai perasaan pada diri kita dan orang lain, menanggapinya dengan tepat, menerapkan informasi dan energi emosi dalam kehidupan dan pekerjaan seharihan secara efektif Kecerdasan emosional diartikan sebagai kemampuan merasàkan, memahami dan secara efektif menerapkan daya dan kepekaan emosi sebagai sumber energi, informasi, koneksi dan pengaruh manusiawi. EQ sebagai kecerdasan yang dapat dipelajari, dikernbangkan, dan disempurnakan kapan pun terhadap setiap individu pada usia berapa pun dalam kajian kecerdasan emosi Robert K. Coopier dan Ayman sawaf mengembangakan empat model yaitu Model "Empat Batu Penjuru "
merupakan salah satu model untuk rnengembangkan EQ. Batu penjuru pertama berjudul kesadaran emosi (emotional literacy), yang bertujuan membangun tempat kedudukan bagi kepiawaian dan rasa percaya diri pribadi melalui kejujuran emosi, energi emosi, umpan balik, intuisi tanggungjawab dan koneksi. Batu penjuru kedua berjudul kebugaran emosi (emotional fitness); bertujuan mempertegas kesetiaan, sifat dapat dipercaya dan keuletan, memperluas Iingkaran kepercayaan dan kemampuan untuk mendengarkan, mengelola konflik dan mengatasi kekecewaan dengan cara paling konstruktif. Batu penjuru ketiga berjudul kedalaman emosi (emotional depth); mengeksplorasi cara-cara menyelaraskan hidup dan kerja dengan potensi dan bakat, mendukung dengan ketulusan, setia pada janji, rasa tanggungjawab, sampai kepada memperbesar pengaruh tanpa mengobral kewenangan. Batu penjuru keempat adalah alkimia emosi (emotional alchemy); tempat memperdalam naluri dan kemampuan kreatif, membangun keterampilan untuk Iebih peka akan adanya kernungkinan solusi yang masih tersembunvi, dan peluang yang masih terbuka.

catatan kaki :
1.__Boobi Depoter et.al.1999. Quantum Learning, membiasakan belajar nyaman dan menyenangkan. (Tej). Bandung : Kaifa hal 10)
2.__ Rahmat, J.1999. Sabar kunci kecerdasan emosi. Buletin Al Tanwirno. 140 dari 25 mei 1999 bandung : Muthakhari pres, hal. 2
3.__Damil Caveman, 1999. Working with emotional Intelegente. Newyork : Bantam book hal 30.
4.__ Ibid hal. 33
5.__ Semiawan Cony.1999. Kemampuan manusia sepanjang hayat seoptimal mungkin. Jakarta : Grasindo. Hal 25.
6.__Ginanjar.A.A, 2001. Rahasia suskses membangun kecerdasan emosi dan spiritual ESQ. Jakarta : Arga. Hal 44.
7.__Cooper, R.K et al. 2001. Excecutif EQ. Kecerdasan emosional dalam kepemimpinan dan organisasi . jakarta : Gramedia . Hal.  26
8.__Ibid. Hal 29
9.__Shapiro, E.L. 1998 : Mengajarkan emotional Intelegent pada anak (Terj.) : Jakarta. Gramedia.Hal 18
10.__Ibid. Hal 20-21.
11.__Robert ketal. Hal 30
September 23, 2013

Contoh Surat Lamaran Kerja

by
Contoh Surat Lamaran Kerja
Temanggung, 12 Agustus 2013


Kepada Yth,
Bapak/Ibu pimpinan perusahaan
Manager personalia
Di tempat

Perihal : Surat Lamaran Kerja
Lampiran : .... Lembar

Bersama dengan surat ini, saya yang beridentitas dibawah ini :

Nama : Muhammad Ngabdurrokhman Muslim
Umur : 21 tahun
Tempat/Tgl. Lahir : Temanggung, 11 Agustus 1992
Jenis Kelamin : Laki-laki
Alamat : Gilingsari, RT 01/RW 02, Kec.
Temanggung, Kab. Temanggung, Jawa Tengah
Pendidikan Terakhir : SLTA
No.telepon :08569830885

Mengajukan permohonan kerja kepada Bapak/Ibu pimpinan. Sebagai bahan
pertimbangan dan perlengkapan persyaratan administrasi, berikut saya
lampirkan beberapa dokumen data identitas dan dokumen pendukung:

1.Foto copy Ijazah terakhir terligalisir (satu lembar)
2. Foto copy SKHUN (satu lembar)
3.Foto copy SKCK (satu lembar)



4. Daftar Riwayat Hidup (satu lembar)
5.Foto copy Surat Keterangan Sehat dari dokter (satu lembar)
6.Foto copy Kartu Tanda Penduduk (satu lembar)
7. Pas Foto berwarna ukuran 4x6 (dua lembar)
8. Fotocopy Akta Kelahiran (1 lembar)
9. Fotocopy Kartu keluarga (1 lembar)
10. Surat Keterangan Pengalaman Kerja (2 lembar)

Demikian surat permohonan kerja ini saya buat berdasarkan kondisi
saya yang sesungguhnya. Besar harapan saya untuk dapat diterima di
perusahaan yang Bapak/Ibu pimpin. Terimakasih atas perhatian dan
kerjasamanya. Kurang lebihnya saya mohon maaf sebesar-besarnya.
Hormat saya,


(Abdurrahman Muslim)

Rabu, 11 September 2013

CONTOH PROGRAM KERJA PERPUSTAKAAN

DOWNLOAD ARTIKEL


PROGRAM KERJA PERPUSTAKAAN
SMPIT & SMA PLUS BINAAUL UMMAH
TAHUN PELAJARAN 2012/2013


Disusun Oleh :
Muhammad Abdurrohman Muslim

Copyright @ 2013





JL. TAMBUN TAMBELANG KM. 5, KP. BUWEK, KECAMATAN TAMBUN SELATAN, KAB. BEKASI
NO. TELP. (021) 8833 3529
KATA PENGANTAR

     Assalamu'alaikum warahmatullahi wa barokatuh,

Alhamdulillahirabbil alamin, Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga pengelola Perpustakaan SMPIT &  SMA PLUS BINAAUL UMMAH dapat menyelesaikan Laporan dan Penyusunan Rencana Kerja Perpustakaan tahun 2013-2014.

     Laporan Program Kerja Perpustakaan ini disusun  untuk memaparkan tujuan pengelolaan perpustakaan itu sendiri. Salah satu tujuan umum perpustakaan adalah menyediakan bahan pustaka untuk memenuhi kebutuhan anak didik dan pendidik dalam kegiatan belajar sehari-hari. Kemudian tidak kalah penting adalah tujuan perpustakaan adalah sebagai sumber tempat pengembangan kemampuan berpikir intelektual yang mandiri dan berwawasan global untuk membentuk sikap kreatif, inovatif, dan mengembangkan minat dan bakat siswa, baik  dalam kegiatan intrakulikuler maupun kegiatan ekstrakulikuler. Oleh karena itu sangat penting sekali perpustakaan sekolah perlu perhatian dari pihak warga sekolah dan memerlukan pengembangan khusus demi terbentuk sebuah perpustakaan ideal di SMPIT dan SMA Plus Binaaul Ummah yang merupakan jantung sebuah sekolah.

            Guna meningkatkan mutu pendidikan serta pemanfaatan sarana penunjang yang terdapat dalam perpustakaan. Maka laporan dan penyusunan rencana kerja kami buat seefisien dan sesederhananya, walaupun dalam laporan  dan penyusunan rencana kerja perpustakaan  ini kurang sempurna  kami telah berusaha dengan maksimal tetapi kami menyadari keterbatasan kemampuan kami. Oleh sebab itu kami mengharapkan saran yang dapat membantu dan menambah wawasan kami dalam pengelolaan manajemen perpustakaan di SMPIT dan SMA Plus Binaaul Ummah.
Bekasi, 05 September 2013
Ttd.

Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN

A.      LATAR BELAKANG
Perpustakaan berkembang pesat dari waktu ke waktu menyesuaikan dengan perkembangan pola kehidupan masyarakat, kebutuhan, pengetahuan, dan teknologi informasi. Perkembangan tersebut juga membawa dampak kepada "pengelompokkan" perpustakaan berdasarkan pola-pola kehidupan, kebutuhan, pengetahuan, dan teknologi informasi tadi. Istilah-istilah perpustakaan "membengkak" menjadi sangat luas namun cenderung mempunyai sebuah spesifikasi tertentu. Dilihat dari perkembangan teknologi informasinya perpustakaan berkembang dari perpustakaan tradisional, semi-tradisional, elektronik, digital hingga perpustakaan "virtual". Kemudian dilihat dari pola kehidupan masyarakat berkembang mulai perpustakaan desa, perpustakaan masjid, perpustakaan pribadi, perpustakaan keliling, dan sebagainya. Kemudian juga dilihat dari perkembangan kebutuhan dan pengetahuan sekarang ini banyak bermunculan istilah perpustakaan umum, perpustakaan khusus, perpustakaan anak-anak, perpustakaan sekolah, perpustakaan akademik (perguruan tinggi), perpustakaan perusahaan, dan lain sebagainya.

Pengertian perpustakaanpun  berkembang dari waktu ke waktu. Pada abad ke-19 perpustakaan didefinisikan sebagai " suatu gedung, ruangan atau sejumlah ruangan yang berisi koleksi buku yanng dipelihara dengan baik, dapat digunakan oleh masyarakat atau golongan masyarakat tertentu. Kemudian ALA (The American Library Association) menggunakan istilah perpustakaan untuk suatu pengertian yang luas yaitu termasuk pengertian " pusat media, pusat belajar, pusat sumber pendidikan, pusat informasi, pusat dokumenstasi dan pusat rujukan ". Sedangkan menurut Keputusan Presiden RI nomor 11, disebutkan bahwa " perpustakaan merupakan salah satu sarana pelestarian bahan pustaka sebagai hasil budaya dan mempunyai fungsi sebagai sumber informasi ilmu pengetahuan, teknologi dan kebudayaan dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa dan menunjang pelaksanaan pembangunan nasional.

Kemudian perpustakan jika tinjau secara umum adalah sebuah bangunan yang berisi kumpulan koleksi buku dari berbagai kategori didalamnya dan koleksi penunjang pustaka lainnya.  Sedangkan Perpustakaan sekolah adalah perpustakaan yang tergabung pada sebuah sekolah, dikelola sepenuhnya oleh sekolah yang bersangkutan dengan tujuan usaha membantu sekolah untuk mencapai tujuan khusus sekolah dan tujuan pendidikan pada umumnya (Sulistyo Basuki, 1993).

Di samping itu dalam penjelasan Undang-undang Pendidikan Nasional kita, di sebutkan bahwa salah satu sumber belajar di sekolah yang amat penting tetapi bukan satu satunya adalah perpustakaan. Sebagai salah satu sumber belajar di sekolah perpustakaan membantu tercapainya misi dan visi sekolah tersebut. Mengingat pentingnya peran perpustakaan sekolah maka perlu adanya suatu pengelolaan atau manajemen yang tepat  dan cepat sehingga fungsi perpustakaan sekolah benar-benar terwujud. Namun masalahnya sekarang adalah tidak sedikit perpustakaan sekolah yang pengelolaannya masih kurang profesional. Kalaupun sudah baik, bagaimana perpustakaan sekolah mampu memenuhi kebutuhan penggunanya akan berbagai  pengetahuan dan informasi secara mudah dan cepat di era globalisasi ini. Untuk itu diperlukan suatu sistem informasi managemen perpustakaan (SIM Perpus) dengan memanfaatkan komputer. Akan tetapi mampukah para pengelola perpustakaan terutama kepala sekolah sebagai stake holder di sekolah mewujudkan perpustakaan sekolah yang berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi ( TIK ) dengan menggunakan SIM Perpustakaan?. Jawabannya sebenarnya tidak terlalu rumit karena rata-rata sebuah sekolah hanya memiliki ratusan koleksi buku tidak seperti perpustakaan daerah atau provinsi yang mempunyai ribuan atau ratusan ribu koleksi buku. Dengan kemampuan sederhana dan pengelolaan sederhana, InsyaAllah manajemen perpustakaan sekolah akan tertata dengan benar sesuai dengan yang diharapkan banyak pihak.
Karena pentingnya keberadaan perpustakaan sekolah maka ada sebuah pepatah mengatakan "Perpustakaan sebagai jantung sebuah lembaga pendidikan". Oleh karena itu sudah selayaknya mendapatkan porsi dan posisi yang strategis guna merealisasikan visi dan misi sekolah. Semua pihak, khususnya kepala sekolah harus memberi perhatian lebih akan eksistensi perpustakaan di sekolah, dan tidak lagi dianggap sebagai tempat menyimpan buku bekas, barang-barang tidak terpakai, bahkan hanya sebagai tempat bermain anak-anak murid saat tidak ada KBM. Itulah yang kebanyakan terjadi disekolah-sekolah yang ada dinegri ini. Hal ini tentu sangat ironis dan tidak mendidik.

Dari berbagai sudut pemikiran diatas, Pengelola Perpustakaan SMPIT & SMA PLUS BINAAUL UMMAH berupaya melakukan terobosan dan revitalisasi peran dan fungsi perpustakaan sekolah untuk mendukung program dan visi-misi sekolah. Berbagai program dan terobosan yang direncanakan, diharapkan dapat memberi ruang yang lebih besar agar perpustakaan sekolah sebagai center of knowledge (pusat ilmu pengetahuan) dapat terealisasi secara optimal.


B.
VISI DAN MISI PERPUSTAKAAN SEKOLAH

VISI
§   Menjadikan perpustakaan SMPIT & SMA PLUS BINAAUL UMMAH sebagai pusat layanan informasi dan ilmu pengetahuan dengan standar pengelolaan yang berlaku.
§   Sebagai sumber belajar warga sekolah guna mendukung kegitan belajar mengajar  yang terdepan sebagai investasi sumber daya pengetahuan yang cukup lengkap.
§   Memberikan layanan kepada civitas akademika dan pengguna perpustakaan secara luas, dan ikut merealisasikan visi misi serta suksesnya program utama perpustakaan sekolah yaitu sebagai pusat belajar ilmu pengetahuan seluruh warga sekolah.

MISI
§  Pengembangan Organisasi dan Sumber Daya Manusia;
§  Pengembangkan Sumber Daya Informasi Tercetak dan Elektronik;
§  Pengembangan Layanan layanan prima berbasis internet;
§  Melaksanakan layanan perpustakaan berbasis ICT;
§  Mengelola informasi serta menyebarluaskan informasi
§  Mewujudkan qualitas dan quanitas buku bacaan dan referensi;
§  Melayani semua warga sekolah dengan layanan prima;
§  Menerapkan administrasi pustaka yang professional dan akuntabel;

C.    LANDASAN PROGAM KEGIATAN
Terwujudnya perpustakaaan sekolah yang berdaya guna dan berhasil guna disetiap sekolah menjadi pusat kegiatan belajar mengajar, terbinanya anak didik menjadi gemar membaca, bisa membaca untuk pembinaan dan pengembangan tersebut dapat dipetik beberapa langkah sebagai landasan antara lain :
1.   Keputusan Menteri Pendidikan dan  Kebudayaan No.0103/0/1981 tanggal 11 Maret 1981. Mengenai pokok-pokok kebijakan Pembinaan   dan pengembangan perpustakaan sekolah di Indonesia
2.  Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem  pendidikan Nasional;
3.  Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan;
4.  Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 43 tahun 2007 tentang Perpustakaan;
5.  Surat Keputusan Kepala SMPIT & SMA PLUS BINAAUL UMMAH Nomor………Tahun……………...tentang pengangkatan pegawai Perpustakaan SMPIT & SMA PLUS BINAAUL UMMAH Tahun 2013/2014
6. Hasil rapat "Pengelolaan Manajemen Sekolah SMPIT dan SMA Plus Binaaul Ummah" tanggal …………………

D.    MAKSUD DAN TUJUAN

Dengan melihat latar belakang maka maksud dan tujuan perpustakaan sekolah diselenggarakan untuk :
  • Menyediakan buku-buku pengetahuan sebagai bahan ajar bagi guru dan sumber bacaan bagi siswa
  • Mengembangkan minat, kemampuan, dan kebiasaan membaca khususnya serta mendayagunakan budaya tulisan, dalam berbagai sector kehidupan;
  • Mengembangkan kemampuan mencari dan mengolah serta memanfaatkan informasi;
  • Mendidik siswa agar memelihara dan memanfaatkan bahan pustakan secara tepat guna dan berhasil guna;
  • Meletakkan dasar kearah proses pembelajaran mandiri;
  • Memupuk dan mengembangkan minat dan bakat siswa;
  • Menumbukan penghargaan siswa terhadap pengalaman imajinatif;
  • Mengembangkan kemampuan untuk memecahkan masalah yang dihadapi atas tanggungjawab dan usaha sendiri;
  • Mengembangkan kemampuan berpikir siswa secara kreatif dan inovatif dalam memecahkan masalah
  • Membantu siswa, guru, dan staf sekolah dalam mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi
  • Sumber pengembangan kebudayaan dan peradaban ilmu sekolah terkait.

E.     FUNGSI PERPUSTAKAAN SEKOLAH

Perpustakaan Sekolah berfungsi sebagai pusat belajar mengajar, pusat informasi, pusat penelitian sederhana dan rekreasi sehat melalui bacaan hiburan. Dalam kaitan dengan kurikulum yang diterapkan di SMPIT & SMA PLUS BINAAUL UMMAH, perpustakaan sekolah berfungsi:
§  Wadah atau wahana pengetahuan, administrasi dan organisasi yang sesuai sehingga memudahkan  penggunaannya;
§  Sumber rujukan (reference centre) siswa, guru, tenaga bimbingan, tenaga administrasi dan pegawai yang berada dibawah naungan SMPIT & SMA PLUS BINAAUL UMMAH
§  Sarana pendukung dalam proses belajar mengajar, guna mencapai tujuan pendidikan nasional;
§  Pusat informasi bagi kegiatan belajar mengajar;
§  Sumber yang menyediakan bahan-bahan yang bermanfaat bagi kegiatan penunjang kegiatan belajar mengajar, seperti kegiatan yang berkaitan dengan budaya, seni, kreasi dan budaya.


F.     RUANG LINGKUP
Untuk memperjelas program pengembangan perpustakaan sekolah khususnya Perpustakaan SMPIT & SMA PLUS BINAAUL UMMAH, ruang lingkup sekolah antara lain :
1.          Administrasi
2.          Pengadaan Sarana / Prasarana
3.          Operasional
4.          Laporan

G.    SUMBER DANA

Untuk mengembangkan perpustakaan perlu adanya sumber dana. Adapun sumber dana untuk pengembangan perpustakaan SMPIT & SMA PLUS BINAAUL UMMAH antara lain :

§   RAPBS tahun 2012-2013;
§   Subsidi dana SKM 2012-2013;
§   Siswa baru tahun 2012-2013;
§   Bantuan alumni 2012-2013;
§   Pemerintah, lembaga swasta, penerbit dll. yang tidak mengikat;

H.    PROGRAM KERJA PERPUSTAKAAN SMA PLUS BINAAUL UMMAH
Rencana kerja perpustakaan sekolah yang tertuang dalam program kerja perpustakaan secara umum akan mengacu pada tugas pokok perpustakaan sekolah, tujuan institusi, visi dan misi sekolah. Hal ini didasari oleh kepentingan bersama untuk menciptakan suasana kegiatan belajar mengajar yang efektif dan efisien.

1. Program jangka Pendek
  1. Menyediakan dan menghimpun bahan pustaka, informasi, sesuai kurikulum sekolah;
  2. Menyediakan dan melengkapi fasilitas perpustakaan sesuai kebutuhan;
  3. Mengolah dan mengorganisasikan bahan pustaka dengan system tertentu sehingga memudahkan penggunaannya;
  4. Melaksanakan layanan perpustakaan yang sederhana, mudah dan menarik;
  5. Meningkatkan minat baca murid, guru, dan staf tata laksana; 
  6.  Menambahkan koleksi bahan pustaka secara berkala untuk memenuhi kebutuhan pegguna layanan perpustakaan;
  7. Pembuatan proposal permintaan buku/majalah/jurnal pada beberapa lembaga/instansi/penerbit tertentu;
  8. Memelihara bahan pustaka agar tahan lama dan tidak cepat rusak.
  9. Menerbitkan kartu perpustakaan bagi siswa, guru dan staf tata laksana;
  10. Menerbitkan berbagai administrasi perpustakaan (kartu buku, kantong, lebeling, catalog OPAC, katalog buku, dll;
  11. Inventarisasi, klasifikasi dan katalogisasi bahan pustaka;
  12. Entry data anggota perpustakaan pada Sistim Informasi Perpustakaan (SIP);
  13.  Pelayanan peminjaman buku perpustakaan;
  14. Penerbitan Surat Tandan Bebas Perpustakaan (STBP) bagi siswa kelas XII sebagai syarat pengambilan Ijazah;
  15. Mengikuti beberapa lomba perpustakaan sekolah, baik tingkat kabupaten, provinsi atau nasional.

 2. Program Jangka Panjang
  1. Menerapkan system layanan perpustakaan berbasis ICT;
  2. Menerapkan E-Library learning;
  3. Merealisasikan qualitas dan quantitas buku minimal 2000 Judul buku
  4. Terciptanya ruangan perpustakaan yang memadai, kondusif dan menyenangkan.







BAB II
PENGORGANISASIAN

A.   STRUKTUR ORGANISASI
Stuktur Organisasi
Perpustakaan SMPIT DAN SMA PLUS BINAAUL UMMAH

  • KEPALA SEKOLAH                  :  Ayip Muksin, S.Th.I & Dian Ginanjar, S.Pd.
  • KEPALA PERPUSTAKAAN      :  C. Prisandiki, A.Md.
  • STAF BAG.TEKNIS & ADM       :  Abd. Muslim
  • STAF BAG.PELAYANAN           :  Syahril

B.      TUGAS MASING-MASING BAGIAN DALAM SISTEM
ORGANISASI PERPUSTAKAAN
I.    KEPALA  SEKOLAH
§  Bertugas dan bertanggungjawab utama segala penyelenggaraan kegiatan dibidang perpustakaan sekolah.
§  Membina dan membimbing pengembangan organisasi perpustakaan sekolah

II.   KEPALA BAGIAN PERPUSTAKAAN :
§   Bertugas dan bertanggungjawab tentang penyelenggaraan dan pengelolaan seluruh unit perpustakaan sekolah.
§   Mengorganisir dan mengkoordinir tata kerja dan tata hubungan seluruh staf perpustakaan sekolah.
§   Menetapkan kebijakan intern yang khusus dalam bidangnya.
§   Pembuatan program / perencanaan bulanan.
§   Merancang program kerja dan rencana pengembangan perpustakaan setahun kedepan
§   Membuat laporan dsb.



III.   BAGIAN TEKNIS & ADMINISTRASI
Bertugas mengadakan pengadaan  bahan pustaka dan pengolahannya :
§   Administrasi Surat-Menyurat
§   Menginventaris Koleksi dan Sarana Perpustakaan
§   Membuat Katalogisasi deskriptif.
§  Mengklasifikasi Koleksi Perpustakaan
§  Menginput data di Komputer
§  Penyelesaian koleksi
§  Perencanaan dana dan penggunaannya.
§  Penyusunan koleksi dan kartu katalog/OPAC

IV.   BAGIAN PELAYANAN
Bertugas mengadakan pekerjaan pelayanan sirkulasi :
§  Peminjaman dan pengembalian bahan pustaka
§  Pelayanan referensi.
§  Pelayanan jam perpustakaan.
§  Menyiapkan buku  tamu, buku penunjang, dan buku induk dll.















BAB III
 MANAJEMEN PERPUSTAKAAN SEKOLAH

A.           Fungsi Perpustakaan Sekolah
Perpustakaan Sekolah dalam perannya di dunia pendidikan mempunyai fungsi sebagai :
a. Pusat kegiatan belajar-mengajar untuk pendidikan seperti tercantum dalam kurikulum sekolah
b. Pusat Penelitian sederhana yang memungkinkan para siswa mengembangkan kreativitas dan imajinasinya.
c. Pusat membaca buku-buku yang bersifat rekreatif dan mengisi waktu luang (buku-buku hiburan)
d. Pusat Belajar Mandiri bagi siswa
Dari beberapa fungsi tersebut maka dapat dilihat bahwa sudah semestinya perpustakaan menjadi bagian integral dari sistem pembelajaran, bukan lagi menjadi 'pelengkap' saja bagi keberadaan sebuah sekolah.

B.           Konsep Dasar Manajemen Perpustakaan
Manajemen dalam perpustakaan sekolah bukan sekedar kegiatan menempatkan buku-buku di rak, akan tetapi lebih dari itu, sangat kompleks, berkelanjutan, dan selalu berubah. Jadi manajemen merupakan sebuah proses yang memfokuskan pada memperhatikan kegiatan dari hari ke hari, menghadapi permasalahan isi dan integrasi dengan tujuan-tujuan sekolah. Kegiatan manajemen adalah kegiatan yang mencerminkan adanya sebuah sistem, terkait dan terdiri dari beberapa aspek atau factor untuk mendukungnya. Beberapa faktor yang dapat ditemui dalam sebuah proses manajemen perpustakaan diantaranya adalah:
§  Kebijakan dan prosedur
§  Manajemen Koleksi
§  Pendanaan dan Pengadaan
§  Manajemen Fasilitas
§  Sumber Daya Manusia
§  Perencanaan

Bagi pengelola perpustakaan (guru-pustakawan), kegiatan manajemen merupakan bagian atau peran serta dalam pendidikan di sekolah. Secara efektif perpustakaan harus mampu mendukung kurikulum dan program-program sekolah. Untuk mewujudkan manajemen perpustakaan yang baik, maka pengelola perpustakaan perlu:
§  Mengembangkan kemampuan professional sebagai guru-pustakawan.
§  Memperhatikan kemampuan yang diperlukan dan prosedur yang dibutuhkan untuk dapat mengelola perpustakaan secara efektif – dari perpustakaan yang sekedar bertahan hidup menjadi perpustakaan yang benar-benar berjalan secara baik.
§  Mengembangkan kebijakan dan prosedur dengan prinsip-prinsip yang mengaktualisasikan visi dari perpustakaan sekolah.
§  Memperlihatkan keterkaitan antara sumber-sumber informasi dan tujuan dan prioritas sekolah, serta program perpustakaan.
§  Menunjukkan peran guru-pustakawan melalui rencana manajemen.

C. Faktor-faktor Manajemen Perpustakaan Sekolah
1. Prosedur dan Kebijakan
Prosedur merupakan 'CARA' atau 'BAGAIMANA' kegiatan dan aksi-aksi akan dapat mengimplementasikan sebuah rencana spesifik atau menjalankan sebuah kebijakan. Kebijakan sendiri mengarah pada 'MENGAPA' atau "APA' prinsip-prinsip dari organisasi (sekolah/perpustakaan). Kadang kala sebuah kebijakan terhadap perpustakaan sekolah sangat dipengaruhi oleh kondisi kebijakan di lingkungannya, baik dari sekolah atau pemilik sekolah, dinas pendidikan, pemerintah atau mungkin departemen pendidikan. Sebagai pengelola perpustakaan (guru-pustakawan), maka kita perlu secara jelas memahami bagaimana mengelola perpustakaan secara efektif, dimana kebijakan sekolah, yayasan, pemerintah dan kebijakan lainnya harus dijalankan, dan prosedur harus dapat merefleksikan kebutuhan-kebutuhan sekolah itu sendiri. Kebijakan disini termasuk didalamnya pendanaan, pengelola, dukungan untuk guru-pustakawan dan factor-faktor lain yang berhubungan. Hal-hal yang perlu dilakukan Guru-pustakawan atau pengelola kaitannya dengan prosedur dan kebijakan adalah:
§  Melihat kembali sumber-sumber yang dimiliki dan mendefinisikannya sesuai kebutuhan dan perkembangan kebijakan sekolah
§  Melihat, memperhatikan dan memperbaharui prosedur-prosedur lokal – Sirkulasi, Pemesanan pustaka, dll
§  Membuat sebuah pernyataan visi dari perpustakaan sekolah yang sesuai dengan kebijakan yang ada.
§  Memperhatikan kebijakan-kebijakan baru dari sekolah mengenai perpustakaan sekolah.
§  Perpustaakaan juga perlu melakukan perencanaan strategis dalam menentukan prosedur dan kebijakan dari perpustakaan itu sendiri, caranya:
o  Mulailah dari sebuah visi,
o  Kemudian lakukan 'assessment ' kebutuhan-kebutuhan yang harus dipenuhi
o  Terakhir, buat sebuah kebijakan dan prosedur untuk berbagai macam wilayah manajemen dimana anda bertanggungjawab di dalamnya.

Yakinkan dalam proses ini memperhatikan prinsip-prinsip dalam kelompok yang mempunyai minat berbeda di sekolah. Selalu lakukan cek pada kebijakan yang telah kita buat, apakah ada permasalahan atau complain? Yang terpenting bahwa setiap membuat sebuah kebijakan atau prosedur harus selalu mempertimbangkan visi, kebutuhan, dan keadaan dari sekolah atau lembaga induknya. Karena pada prinsipnya perpustakaan sekolah harus dapat mencerminkan visi dan misi sebuah lembaga pendidikan sekolah.
                         
2. Manajemen Koleksi
Manajemen koleksi merupakan area kunci dari tangungjawab seorang guru-pustakawan. Koleksi sendiri dapat didefiniskan sebagai sebuah bahan pustaka atau sejenisnya yang dikumpulkan, dikelola, dan diolah dengan criteria tertentu. Pengelolaan koleksi yang baik akan menentukan sukses tidaknya sebuah program perpustakaan sekolah. Karena tanpa dikelola dengan baik, maka koleksi akan tetap menjadi kumpulan atau tumpukan buku yang tidak bermakna. Salah satu karakteristik dari sebuah koleksi perpustakaan sekolah adalah beragamnya jenis sumber atau bahan pustaka tergantung pada kebutuhan pengajar, ukuran atau jumlah koleksi, bagaimana cara mengaksesnya dan keterbaruan. Banyak hal sebetulnya yang dapat dilakukan untuk mengelola koleksi, mulai dari pengadaan, pengolahan teknis (seperti inventarisasi, klasifikasi, pelabelan, penempatan, pemilihan), dan memang tentunya itu membutuhkan perhatian yang serius dari guru-pustakawan. Dalam manajemen koleksi sebetulnya jumlah bukan suatu hal yang menjadi sangat prinsip, akan tetapi lebih penting bagaimana koleksi itu dapat dimanfaatkan dengan baik atau tidak.
"It does not matter how many books you may have, but whether they are good or not." - Lucius Annaeus Seneca (3 B.C.-65 A.D.), Epistolae Morale
Beberapa hal yang masuk dalam manajemen koleksi diantaranya adalah:
§  Pemetaan koleksi dan kurikulum
§  Seleksi: Kebijakan dan Prosedur
§  Kegiatan Katalogisasi
§  Pemilahan / Weeding
§  Rencana Pengembangan Koleksi

3. Pendanaan dan Pengadaan
Pendanaan adalah masalah yang sering menjadi 'momok' bagi sebagian pengelola perpustakaan dalam mengembangkan perpustakaannya. Untuk itu masalah pendanaan ini harus direncanakan sedini mungkin. Melalui sebuah 'assesment' terhadap koleksi dan tujuan pengembangan program-program, sebuah rencana pendanaan dapat dilakukan dan dikeluarkan dalam sebuah dokumen perencanaan bagi perpustakaan sekolah. Sebuah rencana pendanaan akan membantu kita dalam meyakinkan dewan sekolah atau pemilik sekolah untuk menyetujui dan juga sebagai bukti akuntabilitas dari program-program perpustakaan. Rencana pendanaan harus menjadi bagian 'integral' dari pendanaan rutin sekolah. Langkah selanjutnya apabila sudah disetujui, maka tugas dari pengelola perpustakaan untuk merancang dan mengawal penggunaan dana yang sudah diajukan. Hal ini harus dilakukan secara sistematis dan sesuai dengan prosedur yang sudah dirancang sebelumnya. Kegiatan pendanaan ini sangat erat hubungannya dengan sebuah kegiatan pengadaan. Pengadaan di perpustakaan dapat meliputi pengadaan koleksi, fasilitas, ruang, alat maupun lainnya.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam rencana pendanaan:
§  Pertimbangkan biaya untuk pengiriman, biaya repackaging, biaya untuk pajak, dan sebagainya.
§  Usahakan agar pengadaan bahan pustaka 30% fiksi dan 70% non-fiksi – namun perlu juga dipikirkan atau disesuaikan dengan kebutuhan anak-anak. Misal untuk anak-anak SD mungkin juga proporsi tersebut akan berbeda dengan anak-anak SMP, karena biasanya untuk anak-anak SD seringkali membutuhkan buku-buku yang mudah untuk dipahami.
§  Rencana pendanaan harus berkesinambungan dari tahun ke tahun.

Tiap sekolah atau institusi mungkin mempunyai format perbedaan dalam hal pendanaan, yakinkan bahwa hal ini sesuai dengan kebijakan yang ada.
§  Masukan pendanaan untuk buku atau koleksi yang rusak atau hilang.
§  Yakinkan bahwa setiap pengeluaran dana tercatat dengan baik untuk keperluan akuntabilitas.
§  Dokumen pendanaan akan sangat membantu kita dalam merancang pengeluaran operasional perpustakaan.
§  Yakinkan bahwa proses seleksi bahan pustaka memperhatikan rencana pendanaan yang ada.
§  Buatlah Diagram Alur Pendanaan yang menggambarkan semua proses selama 1 tahun misalnya.
§  Buatlah sebuah keterangan yang menunjukkan implikasi rencana pendanaan dengan tujuan kurikulum dan program sekolah.
4. Fasilitas
Fasilitas perpustakaan menjadi sisi lain yang perlu diperhatikan dalam pengelolaan perpustakaan. Seringkali yang terjadi masalah perpustakaan adalah masalah 'ketiadaan' atau 'ketidakberdayaan' fasilitas. Mulai dari ketiadaan tempat, ketiadaan koleksi, ketiadaan sarana pendukung, dan sarana prasarana lainnya. Biasanya tiap level sekolah mempunyai karakteristik masing-masing dalam perencanan fasilitas. Namun yang penting dalam pengelolaan fasilitas harus diperhatikan 3 hal yakni:
§  Nyaman (Comfort)
§  Terbuka (Welcome)
§  Kemudahan bagi pengguna (User-friendly)

Ketika kita merancang sebuah fasilitas untuk perpustakaan sekolah, setidaknya ada beberapa prinsip yang harus dipenuhi:
Tata letak harus dapat menunjukkan bahwa perpustakaan dapat difungsikan dengan baik.
§   Desain harus memperhatikan aspek estetika dan ergonomis.
§   Akses ke bahan pustaka ruang, dan informasi harus mudah bagi semua pengguna.
§   Harus diperhatikan masalah arus 'lalu-lintas' pengguna, keselamatan dan keamanan.
§   Ruangan sedapat mungkin mengakomodir kebutuhan pengguna, juga tentunya untuk keperluan penyimpanan dan pengolahan.
Namun demikian guru-pustakawan dapat mengeksplorasi sendiri kebutuhan dan juga hal-hal lain menyangkut fasilitas ini. Ya mungkin dengan terlebih dahulu melihat kemampuan dan kemauan sekolah dalam pengembangan perpustakaan sekolahnya.

5. Manajemen SDM
Faktor lain yang penting dalam pengelolaan perpustakaan sekolah adalah masalah sumber daya manusia (SDM) yang mengelolanya. Kita sering menemui bahwa pekerjaan yang berhubungan dengan perpustakaan 'hanya' menjadi kerjaan 'sampingan' sehingga tidak dikelola secara baik. Bahkan dalam beberapa kasus ketiadaan SDM ini membuat sekolah sama sekali tidak memperdulikan adanya perpustakaan sebagai bagian integral dari sistem pendidikannya. SDM atau staf pengelola perpustakaan merupakan kunci utama dalam kesuksesan sebuah perpustakaan. Inovasi dan ide-ide kreatifnya akan membawa perpustakaan menjadi perpustakaan yang berdayaguna dan juga nyaman digunakan oleh murid maupun guru. Untuk itu, pengelolaan perpustakaan memang membutuhkan guru atau pengelola yang cukup tahu masalah manajemen, mempunyai ide-ide segar dan bekerja secara professional di perpustakaan. Setidaknya ada beberapa SDM dalam perpustakaan sekolah:
§  Guru Pustakawan: guru pustakawan merupakan orang yang bertanggungjawab secara penuh terhadap perpustakaan. Guru pustakawan harus mempunyai kemampuan untuk mengelola perpustakaan, memahami visi dan misi sekolah, dan juga memahami kurikulum yang diterapkan di perpustakaan.
§  Staf Pendukung: Biasanya diambilkan dari staf yang mempunyai kemampuan teknis dalam bidang perpustakaan, yang akan membantu guru-pustakawan dalam mengelola perpustakaan dalam keseharian.
§  Staf Divisi: Biasanya seorang staf yang mempunyai kemampuan khusus dalam pengelolaan perpustakaan, seperti dalam pembuatan OPAC, Katalogisasi, Pengelolaan koleksi referensi, Pengelolaan Koleksi Multimedia, Rancangan Program Khusus seperti "kemampuan membaca", dan sebagainya.
§  Murid Pustakawan: Murid atau siswa juga dapat dijadikan pengelola perpustakaan terutama apabila adanya keterbatasan SDM di sekolah. Murid Pustakawan ini dengan diberikan pelatihan singkat dapat membantu paling tidak pelayanan di perpustakaan.

6. Perencanaan
Perencanaan merupakan hal yang sangat penting dalam sebuah manajemen perpustakaan. Untuk itu mulailah selalu dengan perencanaan dalam pengelolaan perpustakaan sekolah. Perencanaan akan menentukan sejauh mana perpustakaan sekolah dapat berjalan dengan baik dan mendukung proses pembelajaran yang inovatif di sekolah.





BAB IV
PENUTUP

Dalam manajemen perpustakaan sebetulnya ada banyak faktor yang mempengaruhi kesuksesannya. Akan tetapi hal yang paling penting sebetulnya adalah sejauh mana pengelola dapat mensinergikan  program-program perpustakaan dengan visi-misi sekolah serta kebutuhan kurikulum yang diterapkan. Proses manajemen perpustakaan adalah sebuah proses kreatif dan inovatif yang mestinya menjadi bagian penting dalam kegiatan belajar-mengajar di sekolah.

Akhir kata penulis menyadari banyak kekurangan dalam penulisan makalah program kerja perpustakaan ini oleh karena itu kritik dan saran sangat penulis harapkan. Terima Kasih

Wassalamu'alaikum warahmatullahi wa barokatuh

















Daftar Pustaka

Anonim. 2006. School Library Management. Canada: Saskatchewan schools. http://www.saskschools.ca/curr_content/teachlib/management/manmain.htm diakses tanggal 26 Juni 2007.
Sulistyo, Basuki. 1993. Pengantar Ilmu Perpustakaan. Jakarta: Universitas Terbuka.
Surahman, Arif. Manajemen Perpustakaan. Yogyakarta : UGM.
Zulaikha, Nanik .2009. Laporan Kerja Perpustakaan. Mojokerto   http://learn.wordpress.com.















Berita Viral Terkini